Cara Memilih Ikan Koi Berukuran Besar (Koi Jumbo)

Koi Jumbo adalah sebutan untuk ikan koi yang berukuran besar atau panjang badan koi di atas 60 cm. Koi Jumbo yang berkualitas (apalagi koi import) harganya tentu lebih tinggi dari koi dengan ukuran kecil. Bahkan harga untuk koi Jumbo import bisa mencapai ratusan juta rupiah per ekor.

koi jumbo
Struktur Badan koi

Tips Membeli Koi Jumbo

Oleh karena koi jumbo ini harganya tidak murah, maka jika anda ingin membeli dan memeliharanya, tentu perlu mempertimbangkan hal-hal berikut ini :

1.BODY SHAPE (Bentuk Badan)

Hal pertama yang harus anda lakukan adalah mengamati bentuk badan koi. Ini sangat penting, sebab penampilan koi yang paling utama adalah dilihat dari bentuk badannya.

  • HACHI (Kepala)

Bagian Kepala (Hachi) pada koi jumbo bentuknya seperti bulat telur. Pilih Koi dengan bentuk kepala yang proporsional dengan badannya. Hindari membeli koi dengan kepala yang tampak lebih besar dari badan.

  • KATA (Pundak)

Bagian pundak Koi (Kata) sebaiknya tampak lebar (kekar). Bagian ini adalah sebagai pusat perhatian dalam melihat koi secara keseluruhan. Hindari membeli koi dengan pundak yang kecil atau lebih kecil dari kepalanya.

  • BACKBONE (Tulang Belakang)

Bagian tulang belakang (backbone) jika dilihat dari atas akan tampak lurus (tidak bengkok) dan tidak terlalu menonjol.  Jangan membeli koi yang memiliki tulang belakang terlalu menonjol sehingga tampak seperti koi kurus.

  • SEBIRE (Sirip Atas)

Periksa juga pada bagian sirip atas (Sebire). Pastikan pada bagian ini tidak terbelah atau terpotong. Bagian ini tidak tampak dari atas, oleh sebab itu, miringkan koi dan lihat dari samping.

Koi yang pernah terserang penyakit, pada bagian sirip atas akan meninggalkan bekas (gripis) atau berlubang. Jika anda menemukan bekas luka terpotong atau berlubang, maka tanyakan kepada penjual, apa penyebabnya. Apakah karena bekas luka akibat serangan penyakit atau oleh sebab yang lainnya.

  • OBIRE (Sirip Ekor)

Demikian juga dengan bagian sirip ekor. Lakukan pemeriksaan yang sama sesuai dengan pemeriksaan bagian Sebire yang telah diuraikan diatas

  • TEBIRE (Sirip dada/dayung)

Pastikan keberadaan sepasang sirip dada (Tabire) atau pectoral fins yang lengkap. Sirip dada yang baik adalah tampak lebar dan keduanya (sebelah kanan dan kiri) harus sama bentuknya.

Karena sirip dada terletak di bagian bawah, maka seringkali terlupa untuk memeriksanya. Jangan membeli koi dengan sirip dada yang tidak lengkap (hanya sebelah saja).

Untuk diketahui, jika sirip dada hilang sebelah, maka akan sulit tumbuh normal atau bahkan tak akan bisa tumbuh lagi.

  • OYABONE (Pangkal sirip dayung)

Pada sirip dayung, amati bagian pangkalnya. Pastikan dalam kondisi baik, tidak bengkok atau patah.

  •  TAIKO (Tinggi Badan)

Tinggi badan koi maksudnya adalah lebar badan koi jika dilihat dari samping. Pilih koi dengan tinggi badan yang cukup proporsional, agar penampilan koi tampak kekar (bulky). Hindari membeli koi yang tidak memiliki tinggi badan yang cukup, sehingga badan koi hanya tampak panjang namun tidak kekar (kurus).

TAIKO – Tinggi badan koi

Untuk menambah pengetahuan tentang bentuk badan koi yang baik, silakan membaca artikel berikut ini :

https://gilakoi.com/apresiasi-koi/2017/05/31/cara-menilai-kualitas-koi.html

2. SKIN QUALITY

Setelah mengamati bentuk badan, maka selanjutnya yang perlu dilakukan adalah memeriksa kualitas warna koi (Skin quality) yaitu :

  • COLOUR (Kualitas Warna)

Kualitas warna koi yang baik adalah tampak pekat (tajam) dan merata. Untuk warna putih, tampak benar-benar bersih tanpa ada bintik-bintik warna lain (spot) dan warnanya seputih salju. Warna merah (hi) tampak pekat dan warna hitam seperti warna tinta (ink)

  • KIWA

Kiwa adalah batas terluar dari sebuah pola. Kiwa yang baik adalah tampak jelas (tidak blur)

  • SASHI

Sashi adalah semacam gradasi warna, biasanya berada di tepi pola yang mengarah ke depan (arah kepala).

Mengenai penjelasan Kiwa dan Sashi lebih detil dapat dibaca pada artikel berikut ini :

Cara Menilai Kualitas Pola dan Warna Koi

  • FUKURIN

Fukurin adalah kutikula kulit yang muncul berupa garis atau cincin yang mengelilingi sisik koi. Keberadaan Fukurin hanya terdapat pada koi dewasa atau yang sudah berumur diatas 5 tahun. Semakin tua usia koi, maka Fukurin akan semakin jelas dilihat.

Mengenai Fukurin bisa dibaca pada artikel berikut ini :

Fukurin

3. PATTERN (Pola)

Hal terakhir yang perlu dipertimbangkan adalah pola. Hal ini tergantung dari varitas koi yang akan anda beli. Masing-masing varitas memiliki karakter pola tersendiri.

Untuk mengetahui bagaimana memilih pola yang baik sesuai dengan varitasnya, dapat dibaca uraian lengkapnya pada artikel dibawah ini :

https://gilakoi.com/varitas-koi/2020/03/15/13-varitas-koi-dengan-berbagai-jenis-karakter-pola-dan-warna.html

Demikianlah uraian tentang bagaimana sebaiknya memilih koi jumbo untuk dipelihara. Semoga bermanfaat..

#gilakoi

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cara Mengatasi Kolam Bocor Dengan Mudah Step by Step

Image
SOLUSI MENGATASI KOLAM BOCOR Apakah anda sedang membangun kolam koi dan tak lama lagi akan selesai? Setelah semuanya rampung, tentu anda ingin segera tahu, apakah kolam koi anda aman dari kebocoran bukan? Bagaimana sebaiknya cara melakukan tes kebocoran? Bagaima cara mengatasi kolam bocor? KONSTRUKSI KOLAM KOI Membangun kolam koi tak hanya sekadar membuat bak penampungan air semata, namun yang perlu dibangun juga adalah sebuah ruang yang berfungssi sebagai penyaring air (filter). Ada banyak teknik pembuatan filter kolam koi yang bisa dipilih, namun pada dasarnya, bangunan kolam dan filter adalah sama sekali terpisah dan hanya terhubung oleh sebah pipa jumper. Jadi dengan demikian, kolam koi terdiri dari  2 konstruksi, yaitu yang pertama adalah konstruksi kolam dan yang kedua adalah konstruksi filter . Antara Kolam dan Filter biasanya dibangun berdekatan atau bersebelahan yang hanya dibatasi suatu dinding pemisah. Bagaimana air bisa mengalir dari kolam menuju ke filter adalah karena di
Read more

Tanaman Air sebagai Media Filter Kolam Koi

Image
Memelihara koi, sejatinya adalah mempertahankan kualitas air kolam. Untuk mempertahankan kualitas air kolam agar tetap aman dan nyaman bagi koi diperlukan sistem filterasi yang baik dan benar. Begitu banyak metode dan teknik yang digunakan dalam upaya untuk menjaga mutu air kolam agar tetap stabil dan salah satunya adalah dengan memanfaatkan media berupa tanaman air atau yang dikenal dengan Vegetable Filter (Vegie Filter) Mungkin ada yang bertanya, mengapa memilih menggunakan tanaman air sebagai media filter? Sebab selain secara fisik dapat memberi kesan alami dan mempercantik pemandangan di sekitar kolam, namun yang lebih utama adalah manfaatnya sebagai filter untuk mempertahankan mutu air kolam anda. Cara bekerja  Dari skema SIKLUS NITROGEN tersebut, bisa diketahui bahwa sesungguhnya yang membuat kualitas air kolam menurun adalah terutama karena adanya kotoran koi selain sisa pakan dan kotoran organik lainnya. Mengapa demikian? Sebab kotoran koi mengandung Ammonia (NH3). Ammonia ada
Read more

Inilah Tips Memilih Warna Kolam Ikan Koi

Image
Mengapa dinding kolam koi  diberi warna?  Pertanyaan sederhana tentang warna kolam ikan koi ini kadang muncul dari para pemilik kolam koi baru. Seberapa perlu kolam koi diwarnai dengan cat? Jika tidak dicat bagaimana? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu mengetahui apa kegunaan atau fungsi cat kolam. Cat kolam, selain dipakai untuk memberi warna pada dinding kolam juga bermanfaat untuk menutup pori-pori pada dinding kolam agar tak terjadi rembesan air. Namun fungsi ini tidak cukup membantu menyelesaikan masalah, jika terjadi kebocoran. Sesungguhnya, kolam koi tidak dicat juga tak ada masalah. Namun demikian, bagi pemilik kolam baru tentu ingin agar bangunan kolam miliknya tampak rapi dan indah sehingga perlu dicat. Apa yang terjadi jika kolam koi tidak dicat? Sebagaimana diketahui, jika kolam sudah diisi air, maka pada dinding kolam lambat laun akan tumbuh lumut . Terlepas itu kolam indoor maupun outdoor. Bedanya jika kolam yang berada diluar rumah (outdoor) yang terkena sinar mat
Read more