Jenis Koi ini Tak Bisa Direkayasa (Kerok Koi)
Fenomena Koi Cutting (Kerok Koi).
Sampai kapanpun akan menuai pendapat pro kontra. Sebagian kalangan menganggap bahwa rekayasa pada pola koi untuk menyempurnakan keindahannya masih boleh dilakukan sepanjang bersifat minor (minor surgery).
Tetapi sebagian pecinta koi lainnya sangat menentang sebab melakukan operasi pada tubuh koi antara lain dengan mencabut paksa sebagian sisik, menyayat kulit bahkan mengangkat sebagian daging koi adalah perbuatan menyiksa binatang (Koi cruel atau koi abuse).
Namun demikian , masih banyak juga dilakukan oleh pemelihara maupun penjual koi yang melakukan rekayasa pola pada koi agar koi miliknya atau koi dagangannya bisa tampil lebih bagus atau bisa dijual dengan harga tinggi.
Pada artikel ini, saya tidak ingin lebih jauh mencampuri urusan orang lain, dalam hal kerok megerok koi, namun demikian, ada beberapa jenis koi yang bisa diyakini aman dari fenomena koi cutting (Koi kerokan) yaitu untuk beberapa jenis koi berikut ini :
OGON
Yang pertama adalah jenis Ogon atau Hikarimono. Karena memiliki warna metalik polos (satu warna) tanpa adanya pola warna lain, maka bisa dipastikan bahwa koi jenis ini asli atau dengan kata lain bebas dari kerokan. Koi jenis OGON yang biasa dikenal dipasaran antara lain adalah Platinum (putih keperakan) dan Yamabuki Ogon (kuning keemasan).
KAWARIMONO
Jenis koi yang termasuk dalam varitas Kawarimono juga relatif aman dari kerokan, sebab pada umumnya memiliki satu warna (polos) seperti Matsubagoi, Karashigoi, Chagoi, Kigoi, Benigoi Soragoi, Midorigoi. Sedangkan untuk yang memiliki pola yaitu Ochiba Shigure dan Kumonryu (Beni Kumonryu), juga relative sulit atau tidak bisa direkayasa sebab untuk Ochiba Shigure memiliki 2 warna yaitu abu-abu sebagai warna dasar dan coklat sebagai pola. Jika sebagian sisik dan kulit diangkat maka jika sudah sembuh akan meninggalkan bekas sehingga justru membuatnya tampak belang-belang, justru makin memperburuk penampilannya. Demikian juga dengan jenis Kumonryu yang tak bisa dikerok, sebab pola yang ada di punggungnya, mudah berubah, karena pengaruh kualitas air antara lain pH dan suhu air kolam.
HI SHOWA, HI atau KI UTSURI.
Sesungguhnya, dalam aktifitas kerok koi memanfaatkan tumbuhnya sisik berwarna putih, oleh sebab itu, untuk jenis HI Showa, Hi Utsuri atau Ki Utsuri, tak pernah bisa dikerok, sebab jika dikerok akan menimbulkan bekas sisik yang tumbuh menjadi berwarma putih. Jika terdapat warna putih, tentu penampilannya justru menjadi kurang baik.
BEKKO
Koi jenis Bekko tak memiliki pola hitam (sumi) yang lebar, namun hanya bercak-bercak seperti bekas tapak kaki. Oleh sebab itu, sangat jarang koi jenis bekko ini terutama Ki Bekko dan Aka Bekko yang dikerok, kecuali untuk Shiro Bekko masih ada kemungkinan untuk direkayasa beberapa sisik warna hitam, namun relatif jarang dilakukan.
ASAGI dan SHUSUI
Koi jenis Asagi boleh dikatakan aman dari rekayasa sebab warna dasarnya adalah biru dan kebiru-biruan dengan pola seperti jaring-jaring, sedangkan pada bagian kepala berwarna putih susu (polos).
Uuntuk Shusui hanya memiliki sisik di bagian punggung yang berjajar membentuk garis lurus. Bilapun direkayasa, maka yang dilakukan bukanlah untuk membentuk sebuah pola, namun sebatas mencabut sisik yang terletak diluar garis, agar tampak lebih rapi.
Mungkin ada yang bertanya, jenis koi apa saja yang sangat rawan direkayasa polanya?
Ikuti artikel selanjutnya, hanya di www.gilakoi.com
#donibastian
Comments
Post a Comment