Obat Antibiotik Mengatasi Serangan Bakteri Pada Ikan Koi

Antibiotik Ikan Koi

Antibiotik ikan koi adalah jenis obat yang sangat berguna untuk menyembuhkan Koi yang terserang infeksi bakteri. Terdapat banyak jenis antibiotik, namun efektifitasnya tergantung pada sejumlah faktor antara lain :

1. Penyakit disebabkan oleh bakteri yang sensitif terhadap antibiotik yang dipilih
2. Dosis dan interval perawatan yang tepat
3. Koi diusahakan tidak dalam kondisi stress

Fungsi antibiotik sesungguhnya hanya menghambat pertumbuhan populasi bakteri sehingga Koi mampu membangun sistem kekebalan, sehingga dapat mengatasi serangan bakteri

Sebelum menggunakan antibiotik maka penyebab Koi stres seperti kualitas air yang buruk (termasuk perubahan suhu yang drastis), nutrisi, genetika, dan penanganan atau transportasi harus dikurangi.

Infeksi bakteri seringkali merupakan respons sekunder terhadap masalah tersebut.

Bakteri Gram Positif VS Bakteri Gram Negatif

Kebanyakan bakteri yang menginfeksi Koi dibagi dalam dua kelompok yaitu gram positif atau gram negatif.

Kelompok-kelompok ini berdasarkan respons mereka terhadap pewarnaan gram. Bakteri gram positif bernoda biru sedangkan bakteri gram negatif bernoda merah muda.

Noda yang ditimbulkan oleh masing jenis bakteri memiliki tipe struktur luar yang berbeda yang dikenal sebagai dinding sel.

Perbedaan ini penting, karena beberapa antibiotik bekerja lebih baik melawan bakteri gram positif dan yang lain bekerja lebih baik terhadap bakteri gram negatif.

Kebanyakan bakteri yang menginfeksi Koi adalah gram negatif, termasuk Aeromonas hydrophila, Aeromonas salmonicida, Flavobacterium columnare (yang menyebabkan columnaris), Vibrio, dan spesies Pseudomonas.

Pendekatan Untuk Mengatasi Infeksi Bakteri

Kebanyakan bakteri yang menyebabkan penyakit pada Koi adalah sebagai bagian dari sistem air dan biasanya tidak menyebabkan masalah. Namun demikian, ketika Koi mengalami kondisi stres antara lain akibat perubahan suhu mendadak, perubahan kualitas air menjadi buruk, transportasi atau penanganan yang keliru, maka akan menurunkan daya tahan tubuh (sistem kekebalan Koi) sehingga hal ini akan membuat Koi lebih rentan terhadap infeksi bakteri.

Selain itu, faktor penyebab stres yang mengganggu sistem kekebalan Koi sebenarnya juga mendukung pertumbuhan bakteri dan lebih lanjut dapat meningkatkan risiko wabah penyakit.

Penggunaan antibiotik tidak boleh sembarangan dan harus sesuai dengan bakteri tertentu penyebab suatu penyakit agar efektif digunakan.

Dosis dan Cara Perawatan yang Tepat (Farmakokinetik)

Meskipun memilih antibiotik yang tepat adalah langkah pertama yang penting dalam mengendalikan penyakit bakteri, namun pemberian antibiotik yang tepat untuk jumlah hari yang direkomendasikan juga sama pentingnya.

Penggunaan antibiotik harus tepat yaitu tentang dosis (jumlah antibiotik yang digunakan), frekuensi (seberapa sering) dan durasi (berapa lama) perawatannya.

Istilah teknis untuk cabang ilmu kedokteran yang menentukan semua variabel ini adalah ‘farmakokinetik’; yang didefinisikan sebagai studi tentang bagaimana obat diserap oleh, didistribusikan di dalam, diubah secara kimiawi, dan akhirnya diekskresikan oleh tubuh ikan.
Penggunaan obat jenis antibiotik ini sesungguhnya tak boleh dilakukan secara asal-asalan apalagi untuk coba-coba. Mengapa ?

Sebab jika penggunaan antibiotik secara berlebihan (melebihi dosis yang tepat) bukan menyembuhkan penyakit tapi dampaknya malah membuat bakteri dan kuman penyebab penyakit menjadi resisten (kebal obat).

Ada berbagai jenis antibiotik yang bisa digunakan tapi harus sesuai dengan peruntukannya yaitu untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri tertentu. Atau dengan kata lain, jika anda tidak mengetahui secara pasti jenis bakteri apa yang sedang menyerang Koi, maka jangan sembarang menggunakan antibiotik.

Jika salah dalam menggunakannya, justru bakteri yang harusnya bisa dibasmi dengan dosis tertentu, akan menjadi kebal dan sulit dibasmi. Kelebihan dosis atau terlalu sering menggunakan antibiotik menyisakan residu berbahaya di dalam tubuh Koi.

Apakah semua jenis antibiotik boleh digunakan untuk Koi?

Tidak. Sebab ada jenis antibiotik tertentu yang dapat merusak lingkungan hidup di perairan sekitar atau dapat meracuni manusia yang mengkonsumsi ikan. Oleh sebab itu, pemerintah telah mengatur jenis antibiotik apa saja yang boleh digunakan untuk ikan/Koi.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan NO 52/KEPMEN-KP/2014 Tentang Klasifikasi Obat Ikan, terdapat 3 golongan antibiotik yang boleh digunakan yaitu :

Yang perlu dicatat disini adalah bahwa obat antibiotik memang diciptakan untuk membunuh bakteri, sebab virus tak bisa diobati.

Lalu bagaimana jika Koi terserang virus?.

Virus hanya bisa dibasmi oleh sistem imun (kekebalan) yang ada di dalam tubuh Koi sendiri. Oleh karena itu, kondisi Koi harus dalam keadaan sehat sehingga sistem kekebalan tubuhnya berada dalam kondisi prima agar tak mudah terserang penyakit.

Manakala Koi dalam keadaan stres, maka sistem kekebalan tubuhnya menurun. Nah, pada kondisi seperti inilah maka virus mulai menyerang.

Penyakit paling ganas yang disebabkan oleh virus adalah KHV (Koi Herpes Virus). Pada umumnya, jika Koi terserang penyakit secara masal terutama jika ada Koi baru, maka KHV inilah yang menjadi biang keladinya.

Jika Koi anda terserang KHV, jangan pernah berpikir bisa mengobatinya dengan menggunakan antibiotik. Sebab sekali lagi, antibiotik tak akan ada pengaruhnya jika penyebab penyakit adalah virus.

Metode Penggunaan Antibiotik Ikan Koi

1. Suntikan (Injection)

Suntikan atau injeksi adalah metode yang paling efektif untuk memasukkan antibiotik ke dalam aliran darah. Sayangnya, proses ini perlu keahlian atau pengalaman dalam melakukannya dan tidak praktis untuk Koi dalam jumlah besar. Namun, untuk menyembuhkan beberapa Koi terutama Koi bagus yang mahal harganya, maka injeksi merupakan metode terbaik.

Cara Penyuntikan :

1. Intra Peritoneal (IP)

Penyuntikan secara IP dilakukan diantara kedua sirip perut atau sedikit di depan anus dengan sudut kemiringan jarum suntik kira-kira 30°.

Antibiotik Ikan Koi
Intra Peritoneal (IP)

 

2. Intra Maskular (IM)

Penyuntikan secara IM dilakukan Injeksi antibiotik yang dimasukkan ke otot di bagian punggung, pada ikan yang bersisik ke 3 – 5 dari kepala, dengan sudut kemiringan kira-kira 30°- 40°.

antibiotik ikan koi
Intra Maskular (IM)

2. Dicampur Dalam Pakan (Pelet)

Metode yang paling efektif dan paling umum digunakan untuk mengobati Koi dalam jumlah besar adalah dengan memberikan antibiotik adalah dengan mencampurkannya ke dalam makanan.

Dosis antibiotik yang tepat dicampur ke dalam pakan dengan menggunakan minyak ikan atau minyak sayur sebagai bahan pengikat/perekat.

Campuran tersebut kemudian diberikan kepada Koi untuk jumlah hari yang ditentukan. Pemberian antibiotik secara oral mensyaratkan bahwa sebagian besar ikan masih bisa makan, sehingga diupayakan agar melakukan pengobatan sejak dini, sebelum kondisi parah. Koi yang sakit parah dan tidak mau makan maka akan semakin sulit disembuhkan.

Cara Mencampur Antibiotik pada Pakan Pelet

Selama pengobatan, pemberian pakan harian harus dipastikan bahwa semua pakan yang diberikan bisa dimakan habis oleh Koi.

Pencampuran dengan pakan dilakukan sebagaimana berikut:
– Berat pakan harian dihitung 1 – 2 % dari total berat Koi.
– Dosis obat 55 mg per kg berat ikan/per hari
– Campurkan pakan dengan obat antibiotik
– Tambahkan 0,1 liter minyak ikan atau minyak sayur sebagai perekat untuk 5 kg pakan
– Campur pakan dan minyak sampai bubuk antibiotik menempel rata pada pekan pellet
– Sebarkan secara perlahan campuran tersebut untuk memastikan bahwa seluruh pakan habis dimakan oleh Koi
– Lakukan pemberian pakan ini selama 5 – 7 hari berturut-turut, dan boleh diulangi setelah selang 1 minggu

Berikut ini tabel perkiraan berat badan Koi sesuai ukurannya :

antibiotik ikan koi

3. Perendaman (Bath Treatment)

Metode perendaman Koi sakit dengan antibiotik, perlu lebih banyak obat untuk mencapai hasil yang diinginkan dibandingkan dengan perawatan oral atau suntikan.

Dalam banyak kasus, bahkan sejumlah besar antibiotik dalam air tidak menjamin akan masuk ke dalam tubuh Koi untuk menjadi pengobatan yang efektif.

Pada saat yang sama, jumlah berlebihan antibiotik dalam air dapat meningkatkan kemungkinan bakteri yang terbawa air mengembangkan resistensi terhadap obat itu. Perawatan Koi dengan metode perendaman ini tidak dianjurkan jika air terhubung dengan sistem filterasi kolam.

Prosedur dan Dosis Perendaman

Jika kondisi Koi sudah cukup parah, maka masukkan Koi ke dalam wadah karantina dan lakukan metode perendaman dengan antibiotik sebagai berikut :

• 20 mg per 1.000 liter air (L-1) untuk pengobatan pertama kali dengan perendaman
• 48 jam setelah itu, berikan dosis 15 mg/L-1
• 48 jam setelah dosis kedua, berikan dosis 10 mg/L-1
• 48 atau 72 jam setelah dosis ketiga hentikan pemberian antibiotik dan lakukan penggantian air setiap hari maksimum 25% saja

Konsekuensi Dosis dan Waktu Perawatan Yang Tidak tepat

Jika dosis terlalu tinggi atau waktu perawatan terlalu lama, maka berpotensi menimbulkan bahaya keracunan pada Koi dan seringkali menyebabkan kerusakan hati, ginjal atau organ Koi lainnya.
Di sisi lain, jika dosis antibiotik ikan koi terlalu rendah atau waktu perawatan terlalu singkat, maka bakteri tidak akan terbunuh dan hal ini meningkatkan risiko resistensi bakteri terhadap antibiotik yang diberikan. Ketika bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik tertentu, maka pemberian antibiotik ikan koi dengan konsentrasi tinggi sekalipun, tidak akan efektif. Itulah sebabnya mengapa pemberian dosis antibiotik dan lama waktu pengobatan harus tepat.

Menggabungkan Antibiotik Ikan Koi

Menggabungkan berbagai antibiotik tidak dianjurkan. Masing-masing jenis Antibiotik hanya bekerja untuk bakteri yang ditargetkan.
Menggunakan lebih dari satu antibiotik dapat mengurangi efektifitas atau bahkan dapat saling membatalkan/melemahkan satu sama lain. Sebagian besar infeksi bakteri dapat diobati secara efektif hanya dengan antibiotik tunggal.

Cara Pengobatan dengan Oksitetrasiklin (Oxytetracycline)

Oxytetracycline (OTC) dan antibiotik terkait dianggap sebagai antibiotik ikan koi dengan spektrum luas (efektif melawan berbagai jenis bakteri) dan dapat digunakan dengan cara dicampur dengan makanan Koi.

Contoh Penghitungan Obat dengan cara Perendaman

1. Ukuran bak : 3 m x 2 m x 1 m = 6 m³, tinggi air 7,5 cm. Total volume air = 6 m³ x 0,75 m = 4,5 m³
2. Diobati dengan Oxytetracyline (OTC) dosis 10 ppm (10 mg per 1.000 L air)
3. Jumlah antibiotik (OTC) yang dibutuhkan : 10 gr x 4,5 = 45 gr, apabila obat dalam bentuk cair, maka jumlahnya 45 ml

Contoh Penghitungan Obat Melalui Pakan

1. Jumlah Koi yang akan diobati, contoh 100 ekor dengan ukuran rata-rata 20 – 25 cm atau dengan bobot 200 gr/ekor = 100 x 200 gr = 20.000 gr = 20 kg
2. Pakan diberikan 2 % bobot/hari = 2 % x 20 kg = 400 gr/hari
3. Diobati dengan Oxytetracycline (OTC) dosis 50 mg/kg pakan selama 5 hari
4. Jumlah antibiotik (OTC) yang dicampurkan pada pakan : 50 mg x 0.4 x 5 = 1500 mg =100 mg (untuk pakan selama 5 hari)

Contoh Penghitungan Obat Melalui Penyuntikan (injeksi)

1. Koi yang akan diobati sebanyak 20 ekor dengan bobot rata-rata 5 kg, total bobot Koi : 100 kg.
2. Diobati dengan OTC dosis 30 mg/kg bobot tubuh ikan.
3. Jumlah antibiotik (OTC) yang dibutuhkan = 30 mg x 100 = 3.000 mg = 3 gr = 3 ml

 

Hati-hati Menggunakan Antibiotik Untuk Pengobatan Koi

antibiotik
Kultur Bakteri

Mungkin ada di antara anda yang merasa frustasi menggunakan berbagai jenis obat untuk menyembuhkan suatu penyakit, namun koi tak kunjung sembuh dan akhirnya mati. Apalagi koi yang ada di kolam anda terkena wabah penyakit secara masal. Ada juga yang sampai berpikir atau coba-coba untuk menggunakan obat antibiotik demi menyembuhkan koi-koi kesayangannya.

Nemun demikian, penggunaan obat jenis antibiotik ini sesungguhnya tak boleh dilakukan secara asal-asalan apalagi untuk coba-coba. Mengapa ? Sebab jika penggunaan antibiotics secara berlebihan (melebihi dosis yang tepat) bukan menyembuhkan penyakit tapi dampaknya malah membuat bakteri dan kuman penyebab penyakit menjadi resisten (kebal obat).

Ada berbagai jenis antibiotics yang bisa digunakan tapi harus sesuai dengan peruntukannya yaitu untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri tertentu. Atau dengan kata lain, jika anda tidak mengetahui secara pasti jenis bakteri apa yang sedang menyerang koi anda, maka jangan sembarang menggunakan obat antibiotics.

Jika salah dalam menggunakannya, justru bakteri yang harusnya bisa dibasmi dengan dosis tertentu, akan menjadi kebal dan sulit dibasmi. Kelebihan dosis atau terlalu sering menggunakan antibiotik menyisakan residu berbahaya di dalam tubuh koi.  Obat antibiotics harus digunakan dalam dosis yang tepat untuk membasmi bakteri atau kuman tertentu.

Apakah semua jenis antibiotik boleh digunakan untuk ikan atau koi?

Tidak. Sebab ada jenis antibiotik tertentu yang dapat merusak lingkungan hidup di perairan sekitar. atau dapat meracuni manusia yang mengkonsumsi ikan. Oleh sebab itu, pemerintah telah mengatur jenis antibiotik apa saja yang boleh digunakan untuk ikan/koi.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan NO 52/KEPMEN-KP/2014 Tentang Klasifikasi Obat Ikan, terdapat 3 golongan antibiotics yang boleh digunakan untuk mengobati penyakit ikan, yaitu ;

NoGolonganNama Zat Aktif
1TetrasiklinKlortetrasiklin
Oksitetrasiklin
Tetrasiklin
2MakrolidaEritromisin
3KuinolonEnrofloksasin

Dalam Keputusan Menteri tersebut, antibiotics digolongkan dalam obat keras dalam daftar obat ikan.

Antibiotik untuk membubuh bakteri bukan virus

Yang perlu dicatat disini adalah bahwa obat antibiotik memang diciptakan untuk membunuh bakteri, sebab virus tak bisa diobati. Lalu bagaimana jika tubuh koi terserang virus?. Virus hanya bisa dibasmi oleh sistem imun (kekebalan) yang ada di dalam tubuh koi. Oleh karena itu, kondisi koi harus dalam keadaan sehat (fit) sehingga sistem kekebalan tubuhnya berada dalam kondisi prima sehingga tak mudah terserang penyakit. Manakala koi dalam keadaan stres, maka sistem kekebalan tubuhnya menurun. Nah, pada kondisi seperti inilah maka virus mulai menyerang.

Penyakit paling ganas yang disebabkan oleh virus adalah KHV (Koi Herpes Virus). Pada umumnya, jika koi anda terserang penyakit secara masal terutama jika ada koi baru, maka KHV inilah yang menjadi biang keladinya. Jika koi anda terserang KHV, jangan pernah berpikir bisa mengobatinya dengan menggunakan antibiotik. Sebab sekali lagi, antibiotik tak akan ada pengaruhnya jika penyebab penyakitnya adalah virus. Mengenai penyakit KHV selengkapnya bisa dibaca disini.

Janis bakteri apa saja yang membahayakan kesehatan koi dan bagaimana cara menggunakan antibiotik secara benar?

Ikuti terus artikelnya di situs GilaKoi.com ini..

#donibastian

 

Comments

Popular posts from this blog

Cara Mengatasi Kolam Bocor Dengan Mudah Step by Step

Tanaman Air sebagai Media Filter Kolam Koi

Inilah Tips Memilih Warna Kolam Ikan Koi