Penggunaan Minyak Cengkeh sebagai Obat Bius Koi
Pada suatu kondisi, Koi perlu dilakukan proses anestesi (pembiusan) yang mana tujuannya agar koi tak banyak bergerak sehingga memudahkan untuk diperlakukan sesuai dengan keperluan. Pembiusan koi biasanya diperlukan dalam rangka untuk memijahkan koi dengan metode ‘stripping’ juga terutama untuk pengobatan dan operasi kecil (minor surgery). Untuk membius koi dapat digunakan beberapa zat kimia antara lain benzocaine, carbon dioxide, ethanol, 2-phenoxyethenol, 2-methylquinolinesulfate, tricaine methane sulfonate (MS-222 /Finquel) dll, namun yang paling mudah didapatkan dipasaran adalah Minyak Cengkeh.
Minyak Cengkeh atau Eugenia Aromatica mengandung minyak atsiri yang terdapat dalam jumlah yang cukup besar, baik dalam bunga (10-20%), tangkai (5-10%) RA-02 maupun daun (1-4%). Minyak cengkeh mempunyai komponen eugenol dalam jumlah besar (70-80%) yang mempunyai sifat sebagai antiseptik dan anestetik.
Proses Koi dalam kedaan terbius
Ketika Koi dibius maka membuat seluruh organ tidak berfungsi dan metabolisme di dalam tubuhnya akan melemah atau bahkan terhenti. Oleh sebab itu jangan terlalu lama membiarkan koi dalam keadaan terbius, sebab bisa menimbulkan resiko fatal, yaitu koi akan mati.
Demikian juga dengan minyak cengkeh sebagai bahan anastesi membuat koi dalam keadaan pasif, metabolisme dan respirasi yang rendah atau tidak berfungsi.
Durasi bius dimulai ketika koi terlihat mulai tenang, aktifitas gerakannya mulai berkurang dan berdiam diri di dasar wadah. Ketika diberikan rangsangan kejutan dengan cara menepuk-nepuk air yang menjadiwadah ikan, ikan tersebut terlihat lamban dalam merespon rangsangan tersebut dengan gerakanyang tidak seimbang dan koi terlihat tak bisa menjaga keseimbangan ketika berenang (miring dan arah gerakannya tidak stabil). Setelah itu, koi makin terlihat diam, tenang dan terlihat seperti mati.
Dosis Minyak Cengkeh
Penggunaan Minyak Cengkah untuk pembiusan koi harus dilakukan dengan hati-hati dengan dosis tertentu, sebab jika terlalu berlebihan, maka koi akan terbius selamanya alias mati.
Berikut ini tabel lama waktu siuman bagi koi yang dibius dengan Minyak Cengkeh :
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat bahwa waktu siuman pada kondisi B (dengan dosis 2 cc) lebih lama dibanding lama siuman daripada perlakuan A (dengan dosis 1 cc), sedangkan kondisi erlakuan C (dengan dosis 3 cc) membuat koi anda langsung mati.
Oleh sebab itu, disarankan menggunakan Minyak Cengkeh seperi pada kondisi B, yaitu dengan dosis 2 cc untuk 10 liter air, dengan waktu siuman sekitar 6 menit, sehingga tersedia cukup waktu untuk memperlakukan koi saat pembiusan.
Lama waktu Siuman
Waktu bius koi berakhir pada saat koi kembali terlihat mulai aktif dan bergerak dengan gerakan normal yakni keseimbangannya stabil, arah berenang teratur dan dapat merespon rangsangan yang diberikan dengan cepat
Lama siuman pada masing-masing perlakuandipengaruhi oleh dosis yang diberikan, makin tinggi dosis yang diberikan makin lama lama siuman tetapi jika melebihi dosis yang diberikan maka dapat menyebabkan ikan secara langsung mati karena pengaruhi minyak cengkeh yang dipakai.
Kondisi Koi Pada Waktu Siuman
Pada Kondisi A (dengan dosis 1 cc) pada menit ke-5,27 sudah mulai ada aktivitas gerak, sedangkan pada perlakuan B (dengan dosis 2 cc) belum memberikan respon dan masih roboh di dasar wadah dengan pergerakan lambat.
Setelah pada menit ke-5,92 koi pada perlakuan B (dengan dosis2 cc) sudah terlihat aktivitas gerakan pada sirip dan tubuhnya, tetapi pada perlakuan C (dengan dosis 3 cc) belum memberikan tanda-tanda siuman, karena pada dosis tersebut ikan tidak mampu melawan kuatnya dosis yang diberikan yang pada akhirnya koi pada kondisi C (dosis 3 cc ) akan mengalami kematian.
Demikian semoga bermanfaat
Sumber :
Hasil penelitian di Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas II Luwuk Banggai – 2013 oleh Fakultas Perikanan, Universitas Muhammadiyah
Comments
Post a Comment