Ini Yang Harus Dilakukan Jika Kolam Koi Terkena Banjir
Saat ini seluruh wilayah di Indonesia khususnya di pulau Jawa mengalami musim penghujan. Saking tingginya curah hujan, terjadilah banjir dimana-mana. Tak ada seorangpun yang bisa memprediksi, kapan terjadi banjir. Oleh sebab itu, bagi anda pemilik kolam koi, harus segera melakukan antisipasi pada kolam koi anda. Jangan sampai akibat banjir anda kehilangan seluruh koi kesayangan anda.
Resiko Akibat Banjir
Hal ini sangat penting diketahui oleh semua pem pemelihara koi, terutama koi-koi peliharaannya yang berkualitas tinggi dan harganya mahal. Jika benar-benar terjadi banjir melanda kolam koi anda maka resiko yang bisa terjadi adalah :
1.Koi Lepas atau Hilang
Jika suatu saat terjadi hujan lebat dan tiba-tiba air masuk ke pekarangan anda, tentu akan membuat anda panik dan sibuk menyelamatkan barang-barang anda, terutama barang elektronik agar terhindar dari kerusakan akibat banjir. Nah, saat seperti ini membuat anda lupa, bahwa anda masih punya koi-koi kesayangan di dalam kolam. Anda mungkin baru teringat dengan koi-koi anda dan setelah tahu bahwa kolam anda telah tergenang air. maka anda tak bisa berbuat apa-apa.
Jika air sudah terlanjur naik hingga diatas tinggi air kolam, maka dengan sendirinya koi-koi anda akan terbawa air keluar dari kolam dan ikut hanyut entah kemana. Setelah banjir surut tentu anda akan merasa sangat kecewa dan bersedih saat melihat kolam anda telah kosong, tak ada satupun penghuninya.
2. Koi Terserang Penyakit
Resiko kedua adalah jika koi anda tidak sempat hilang. dalam arti masih berada dipekarangan anda dan masih bisa anda tangkap kembali, maka yang resiko yang bisa terjadi adalah koi sangat mudah terserang penyakit. Mengapa demikian?
Sebab saat banjir melanda, tentu kualitas air akan berubah secara ektrim. Untuk diketahui, Koi merasa tidak nyaman jika kualitas air mendadak berubah, apalagi secara ekstrim. Kondisi ini membuat koi anda menjadi stres. Jika koi dalam keadaan stres maka daya tahan tubuhnya menurun dan sangat mudah terserang berbagai macam penyakit.
Cara Mengantisipasi Resiko Akibat Baniir
Jika memang lingkungan anda berpotensi akan terjadi banjir, apalagi yang memang sering atau pelanggan banjir, maka beberapa hal berikut adalah antisipasi yang bisa dilakukan untuk mengurangi resiko.
1.Pasang Net (jaring) pada kolam koi
Ini adalah cara yang efektif untuk menjaga agar koi anda tidak lepas atau lompat dari kolam ketika terjadi banjir. Cara membuat dan memasang net hendaknya seperti gambar berikut ini :
Mengapa demikian?
Sebab hal ini tak hanya menahan Koi agar tidak lepas, namun koi masih bisa bernafas di permukaan air. Lain halnya dengan pemasangan net sebagaimana gambar berikut :
Pada gambar 2 diatas. memang koi tak akan lepas, namun koi tak bisa bernafas dipermukaan air, jika kolam terendam banjir.
Jika kolam terlalu lama terendam banjir, maka Koi akan mengalami kesulitan bernafas, sebab kadar oksigen yang terlarut sangat rendah. Jika memungkinkan, anda perlu menyediakan aerator cadangan bertenaga battery atau Aqqu, sebab biasanya jika terjadi banjir, maka aliran listrik PLN akan terputus.
2. Pasang pagar keliling rumah
Hal ini bisa dilakukan, namun agak repot dan tentu memerlukan biaya yang tak sedikit dalam membangun pagar keliling rumah. Jika sewaktu-waktu terjadi banjir maka Koi meskipun keluar dari kolam, namun masih masih berada di dalam pekarangan dan tak bisa keluar karena terhalang pagar.
3. Pasca Banjir
Setelah air surut dan anda masih menemukan seluruh koi dalam keadaan selamat, maka segeralah melakukan hal-hal berikut :
- Pertama kali yang harus anda lakukan adalah menyalakan blower atau aerator sesegera mungkin jika masih ada aliran listrik PLN, sebab kadar oksigen pada air kolam sangat rendah sehingga perlu segera ditambah.
- Kemudian usahakan untuk mengganti air dengan air bersih, tetapi jangan seluruhnya atau maksimal 50 % saja. Jangan mengganti seluruh air kolam dengan air baru, sebab malah makin memperparah kondisi koi.
- Jika anda memiliki bak karantina yang cukup besar, pindahkan sebagian koi ke dalam bak karantina, untuk mengurangi resiko kematian koi. Jangan memaksakan semua koi dipindahkan ke bak karantina, apalagi bak karantina tidak cukup luas. Ambil sebagian saja, terutama yang kondisinya buruk.
- Jangan terburu-buru menyalakan pompa filter jika anda belum memastikan seluruh komponen kolam dalam keadaan aman.
- Sambil mengganti air kolam, periksa kondisi ruang filter, apakah seluruh media masih berfungsi dengan baik dalam arti ruang chamber tidak tersumbat oleh berbagai kotoran atau lumpur. Jika terdapat kotoran atau lumpur segera bersihkan.
- Periksa peralatan pompa, apakah masih berfungsi dengan normal. Jangan lupa periksa di bagian lobang hisap, apakah tidak ada kotoran yang menyumbat putaran propellernya.
- Jika semuanya aman, maka pompa filter boleh dinyalakan, agar proses filterasi dapat berjalan.
- Taburkan garam ikan ke dalam kolam secukupnya, sesuai dengan dosis yang benar. Garam dapat mengurangi tingkat stress pada koi. Perihal penggunaan garam ikan bisa dibaca pada artikel berikut :
https://gilakoi.com/klinik/obat/2016/06/11/pengobatan-koi-dengan-garam-ikan.html
9. Jangan pernah memberi pakan jika koi masih berada dalam kondisi stres. Biarkan koi tanpa diberi pakan selama 7 hari pasca terjadi banjir di kolam anda. Mengapa selama 7 hari ? Sebab untuk memantau kondisi kesehatan koi, apakah koi tetap sehat atau terserang penyakit. Masa inkubasi penyakit rata2 selama 7 hari. Jadi dalam 7 hari akan terlihat apakah koi tetap sehat ataukah terserang penyakit.
10.Pantau setiap hari kondisi koi, jika makin memburuk, segera pindahkan ke bak karantina untuk diobati.
11. Jika selama 7 hari kondisi koi tetap sehat, maka anda bisa bernafas lega dan boleh memberi pakan koi seperti sedia kala.
Demikianlah semoga bermanfaat.
#donibastian
Comments
Post a Comment