Koi Herpes Virus (KHV), Pembunuh Koi No. 1
Koi Herpes Virus
Pernahkah koi anda mengalami kematian masal? Bila pernah, maka kemungkinan besar itu disebabkan oleh penyakit yang bernama KHV atau Koi Herpes Virus.
Apakah KHV begitu mematikan? Ya, memang benar-benar sangat ganas dan mengerikan. Bahkan koi yang telah terinfeksi KHV bisa mati hanya dalam tempo 1 atau 2 hari saja. Oleh sebab itu, penyakit KHV disebut-sebut sebagai pembunuh Koi no. 1
Melalui artikel ini saya ingin mengajak anda mengetahui lebih dalam perihal KHV, agar anda dapat melakukan antisipasi terhadap serangan penyakit KHV ini.
Apa itu KHV?
KHV adalah penyakit yang disebabkan oleh Virus yang sangat mudah menular. Sebagaimana kita ketahui, Koi juga memiliki sistem kekebalan tubuh. Bila terinfeksi virus, maka tubuh koi akan memberikan perlawanan dengan memproduksi antibodi. Namun demikian, bila koi dalam keadaan stress, maka kemampuan tubuhnya dalam memproduksi antibodi tidak maksimal, sehingga virus mampu menerobos hingga merusak sel-sel pada organ utama koi seperti insang dan ginjal. Insang adalah alat pernafasan koi. Bila insang sudah terinfeksi oleh KHV, maka koi tentu tak akan mampu bertahan hidup lebih lama
Penyebaran KHV
Koi Herpes virus (KHV) pertama kali diketahui telah menyerang di Israel pada akhir tahun 1996, juga Amerika Serikat dan beberapa Negara Eropa diantaranya Inggris, Denmark, Belanda. Kemudian KHV menyerang ikan mas konsumsi dan koi pada tahun 2002 di Indonesia, kemudian pada awal tahun 2003 di Taiwan dan terakhir di Jepang akhir tahun 2003 (Haenen, 2003).
Di Indonesia, Koi Herpes Virus menyerang ikan koi pertama kali di Blitar pada bulan Maret 2002 , terus menyebar ke Jawa barat pada bulan April 2002, Jawa Tengah dan Bali. Pada bulan Februari 2003, penyakit ini menyebar sampai ke Pulau Sumatera. (Sunarto et al, 2002).
Pada bulan September 2004 penyakit ini mewabah di Kalimantan. Tahun 2005, Koi Herpes Virus menyerang ikan mas di Danau toba. Penyebaran Koi Herpes Virus yang semakin meluas ini akibat adanya pengiriman ikan dari daerah yang terinfeksi sebelumnya. Akibat wabah ini , hampir seluruh pembudidaya koi mengalami kerugian hingga milyaran rupiah dan kegiatan budidaya ikan mas dan koi mengalami penurunan yang sangat tajam.
Selain itu, banyak sekali para pencinta koi kala itu yang bersedih melihat koi-koi kesayangannya mati secara massal di dalam kolamnya. Ini benar-benar suatu bencana yang teramat dahsyat yang pernah dialami oleh para pembudidaya dan pecinta koi di seluruh dunia.
Pemusnahan Koi secara masal di Jepang
Pada awal tahun 2004, dalam upaya untuk memutus rantai penularan KHV, maka di Jepang terpaksa dilakukan pemusnahan Koi secara masal, sebab penyakit ini kala itu belum ditemukan obatnya. Jutaan koi yang terserang KHV di seluruh farm milik para petani Koi di Jepang dimusnahkan. Sangat mengerikan memang, namun hal ini terpaksa mereka lakukan demi menyelamatkan koi lain yang belum sempat terserang KHV.
Lalu bagaimana dengan kondisi saat ini?
Meski wabah tersebut telah berakhir, namun bukan berarti virus KHV sudah hilang. Sebab virus KHV hingga sekarang masih tetap hidup di dalam tubuh koi dan bisa saja secara tiba-tiba menyerang bila kondisi tubuh koi dalam keadaan lemah. Virus KHV sebegaimana halnya dengan virus influenza pada manusia, bersemayam di dalam tubuh dan tetap menimbulkan bahaya laten, yaitu akan menyerang ketika ketahanan tubuh berkurang.
Mengenal Virus KHV
Virus adalah tidak lebih dari sepotong DNA (DNA virus) atau RNA (virus RNA) dikelilingi oleh mantel protein. Virus DNA kurang rentan terhadap mutasi, dan akan mencoba untuk memperbaiki kerusakan kode genetik mereka sendiri. Virus RNA, bagaimanapun, dapat bermutasi secepat mungkin sehingga mereka memiliki sifat yang berbeda. Virus kemudian menginfeksi sel-sel baru dan dapat berkembang biak dengan sangat cepat, yang mengakibatkan kerusakan pada organ tubuh.
Virus KHV (CyHV-3) kemungkinan besar adalah virus dari keluarga herpes, tetapi merupakan keturunan yang aneh. Virus ini jauh lebih besar daripada virus herpes lainnya, namun Virus KHV rata-rata seratus kali lebih kecil dari sel. Dapat anda bandingkan dengan perbedaan ukuran antara manusia dan gedung pencakar langit.
KHV lebih banyak menyerang Cyprinus carpio (ikan mas, termasuk Koi). Namun, KHV juga bisa bertahan hidup di hibrida (persilangan dengan ikan lainnya di ikan mas kerabat dekat).
Antibodi menahan serangan KHV
Pada dasarnya tidak ada obat anti-virus. Namun demikian koi memiliki sistem kekebalan tubuh yaitu dengan memproduksi antibodi. Antibodi inilah yang kemudian mampu mengatasi serangan virus. Oleh sebab itu, bila kesehatan koi anda dalam kondisi prima, maka tak mudah terserang KHV ini.
Hal lain yang bisa dilakukan adalah melakukan vaksinasi yaitu degan memasukkan virus KHV yang telah dilemahkan agar koi mulai memproduksi antibodi, sehingga ketika virus KHV menyerang maka koi telah memiliki kekebalan dengan adanya antibodi yang cukup didalam tubuhnya.
Serangan KHV
Virus KHV akan menyerang pada kondisi tertentu yaitu biasanya pada suhu air antara 18 – 28 derajat Celcius. Oleh sebab itu ketika datang musim hujan, dimana suhu air rata-rata rendah, maka anda harus lebih waspada akan adanya serangan virus KHV ini. Terlebih lagi bila kondisi kesehatan koi anda menurun, atau koi anda sedang dalam keadaan stress, hal ini terjadi terutama pada koi-koi yang baru masuk kolam, maka sengat rentan terhadap serangan KHV.
Gejala yang timbul pada Koi ketika terinfeksi KHV
Koi yang terserang KHV menunjukkan gejala antara lain :
- Kedua matanya tanpak cekung
- Tubuh koi banyak mengeluarkan lendir atau seluruh tubuhnya terasa kasar akibat banyaknya lendir yang dikeluarkan.
- Koi berdiam diri, berada dipermukaan air atau berenang tak tentu arah.
- Kehilangan nafsu makan.
- Nafasnya megap-megap, sebab insangnya telah terinfeksi sehingga menyebabkan koi sult bernafas. Untuk mengetahui lebih lanjut, pada insang koi terdapat bercak-bercak berwarna putih.
- Sebagian kulitnya rusak dan pada sekujur tubuhnya terdapat bercak-bercak merah atau putih
Pada suatu kondisi, koi yang terinfeksi kadangkala tapak sehat dan sama sekali tidak menunjukkan gejala tersebut, namun tiba-tiba keesokan harinya telah mati. Begitulah serangan KHV pada koi yang sangat cepat dan sama sekali tidak terduga.
Cara penanganan terhadap koi yang terserang KHV
Bila anda menemukan gejala koi telah terinfeksi KHV, lakukan segera beberapa hal berikut :
- Angkat segera koi tersebut dari kolam dan masukkan ke dalam bak karantina. Skema bak karantina bisa dilihat disini
- Usahakan agar suhu air pada bak karantina mencapai 30 derajat celcius dengan menggunakan water heater, sebab vitus KHV tidak dapat bekerja efektif pada suhu tinggi (over heating). Hal ini sekaligus untuk memberi kesempatan agar koi dapat memproduksi antibodi untuk mengatasi serangan virus KHV.
- Selama berada di dalam bak karantina, koi jangan diberi pakan. Maksudnya agar koi tidak mengeluarkan kotoran yang akan mencemari air dalam bak karantina.
- Jaga kualitas air di dalam bak karantina dengan menambahkan sistem filter secukupnya
- Bila perlu tambahkan obat-obatan untuk mencegah atau mengobati serangan bakteri sekunder.
- Masa karantina kurang lebih selama 14 hari. Dalam masa itu, bila koi anda mampu bertahan, maka akan selamat. Bila tidak, maka anda harus bersiap merelakan kepergian koi anda.
Pencegahan
Pencegahan lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, agar koi anda terhndar dari serangan KHV yang sangat mematikan ini, maka anda harus selalu menjaga kondisi kesahatan koi anda agar tetap prima dengan cara memelihara kualitas air kolam anda agar tetap baik.
Pada prinsipnya, virus KHV hanya menyerang ketika kondisi pertahanan tubuh koi anda sedang lemah, yaitu ketika koi anda mengalami stress. Apa saja yang menyebabkan koi anda stress bisa dibaca pada artikel berikut :
https://gilakoi.com/koi-keeping/2016/01/07/5-lima-penyebab-koi-anda-mengalami-stress.html
Demikianlah semoga bermanfaat.
Salam #GilaKoi
Comments
Post a Comment