Posts

Showing posts from April, 2017

Ternyata AHOK, DJAROT dan ANIES adalah Penggemar Ikan Koi

Image
Terdapat fakta menarik antara dua calon Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan, yang dalam Pilkada 15 Februari kemarin berpeluang lolos ke putaran kedua berdasarkan hasil quick count. Ternyata Ahok dan Anies sama-sama penggemar ikan koi. Dalam satu sesi bincang-bincang dengan wartawan, Ahok mengaku hobi memelihara ikan koi di rumah. Menurut pengakuan Ahok, dirinya mempunyai ikan koi monster yang dibeli dari Sunter. Ahok juga mengaku mengenali jenis ikan koi kualitas terbaik dengan ciri-ciri berbentuk bulat simetris dan memiliki warna gelap. Basuki Tjahaja Purnama sedang melihat-lihat ikan koi/ foto: suara.com Pada awal menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Ahok meminta kepada petugas taman agar kolam air mancur yang terletak di halaman Balai Kota diisi dengan ikan koi agar terlihat lebih menarik bagi pengunjung. Basuki Tjahaja Purnama terlihat senang karena akhirnya kolam air mancur Balai Kota diisi ikan koi. Sedangkan Anies Baswedan memelihara ikan koi d

Doitsugoi - Koi Tanpa Sisik, Awal Mula dan Perkembangannya

Image
Artikel ini akan membahas sejarah ikan koi tanpa sisik atau yang lebih dikenal dengan Doitsugoi atau Koi Doitsu (baca ‘doits’). Sebagaimana diketahui, ikan koi yang sekarang ini menghuni kolam sebagai ikan hias adalah berasal dari negeri Sakura Jepang. Dulunya adalah ikan Karper (ikan mas) untuk dikonsumsi oleh penduduk setempat. Ikan mas konsumsi pertama kali dikenal di Jepang yaitu pada sekitar 400 sampai 600 tahun yang lalu dan berasal dari daratan China. Ikan mas ini termasuk dalam sub species Asia Timur Jauh dari Caprinus Carpio Heamatopterus. Kemudian pada tahun ke-37 ketika masa pemerintahan dinasti Meiji (awal abad ke-20), mulai diperkenalkan ikan mas jenis lain dari Jerman yang dikenal tanpa sisik. Shinnosuke Matsubara Adalah Shinnosuke Matsubara, seorang Kepala Departemen Perikanan di Jepang berpikir bahwa pengenalan ikan mas Jerman, tentu akan menambah jenis ikan konsumsi di Jepang. Dari hasil kerjasama dengan dua ilmuwan Jerman, Dr. Bruno Hofer dan Franz Doffline kemudian